“Di tengah upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singaraja menciptakan terobosan kreatif melalui inovasi Dina Bali. Program ini diluncurkan pada akhir 2023 dan mulai diterapkan sejak awal 2024 dengan menyelaraskan elemen budaya Bali yang kaya dengan pendekatan layanan modern,dan menghadirkan dimensi baru dalam administrasi perpajakan,” ucap Desak Nyoman Elita, Kepala Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singaraja saat ditemui di ruangannya, Singaraja (Jumat, 27/12).

“Dalam bahasa Bali, Dina berarti hari, menjadikan setiap Kamis sebagai hari istimewa yang dipenuhi semangat pelestarian budaya. Pada hari itu, seluruh pegawai KPP mengenakan busana adat Bali, simbol penghormatan terhadap tradisi dan warisan leluhur. Selain itu, mereka juga menggunakan sapaan dalam bahasa Bali saat berinteraksi dengan wajib pajak, menciptakan suasana penuh keakraban sekaligus membangkitkan kebanggaan akan budaya lokal,” ungkap Desak.

Inovasi ini berakar pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 dan 80 Tahun 2018, yang mendukung pelestarian busana adat Bali, bahasa, dan sastra daerah. Selain mengenakan busana adat dan sapaan dalam bahasa Bali, ornamen khas Bali juga menghiasi ruang pelayanan atau Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).

Menurut Desak, pendekatan ini tidak hanya menciptakan interaksi yang lebih personal, tetapi juga memperkuat koneksi emosional antara pegawai dan wajib pajak.

Kepala KPP Pratama Singaraja, Kadek Satria Wibawa menegaskan bahwa Dina Bali adalah bukti nyata bagaimana nilai-nilai lokal dapat memperkaya interaksi dalam pelayanan publik.

Kadek mengatakan,”Implementasi Dina Bali terbukti membawa hasil yang gemilang. Indeks Kepuasan Layanan KPP Pratama Singaraja meningkat signifikan dari 89,88% pada 2023 menjadi 97,21% di 2024. Suasana hangat dan humanis yang dihadirkan berhasil mengubah persepsi masyarakat, yang sebelumnya menganggap administrasi perpajakan kaku, menjadi lebih inklusif dan ramah.”

Salah satu wajib pajak, I Putu Gede Handi Junio menyampaikan,“Melihat pegawai berpakaian adat dan menyapa dengan ramah membuat saya merasa dihargai. Itu memberi motivasi untuk melaporkan pajak tepat waktu,” ungkapnya.

“Keberhasilan Dina Bali membuktikan bahwa kearifan lokal dapat menjadi fondasi kuat dalam pengembangan layanan publik. Sinergi antara tradisi, dan modernisasi menciptakan pelayanan yang efektif sekaligus menjaga kelestarian budaya Bali. Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi instansi lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, meningkatkan kualitas layanan sambil memperkuat identitas budaya bangsa,” ungkap Desak.

“Dengan semangat Dina Bali, mari kita wujudkan pelayanan publik yang tidak hanya profesional tetapi juga berakar pada budaya luhur dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” tutup Desak.

 

Pewarta:Desak Nyoman Elita
Kontributor Foto: Widyastuti
Editor: Desak Nyoman Elita

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.