Mawar antara Harmoni, Anti Korupsi, dan Penerimaan Pajak
Oleh: Devid Marthin, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar kata “Mawar”? Pasti kita semua akan mulai berpikir tentang bunga yang selalu diberikan kepada kekasih hati kita. Bunga mawar juga sebagai lambang wanita yang kuat walapun berjiwa lembut dan penuh kasih sayang. Duri-duri yang melindungi bunga mawar dari sentuhan asing orang yang ingin mengambil bunganya mungkin sangat tepat menggambarkan kekuatan wanita untuk melindungi kehormatan dan harga dirinya.
Pada Peringatan Hari Anti Korupsi International pada 8 Desember 2017 di Manado-Sulawesi Utara, Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara memilih kegiatan peringatan anti korupsi ini dengan membagi Bunga Mawar, Stiker dan Pin kepada Pengendara Kendaraan dan Pejalan kaki yang melintas di Jalan 17 Agustus, Teling Wanea Kota Manado. Jalan 17 Agustus merupakan pusat perkantoran pemerintah di Kota Manado. Mengapa instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak dibawah pimpinan Agustin Vita Avantin ini memilih membagi mawar?
Seperti sambutan Agustin Vita Avantin dalam acara Ikrar Anti Korupsi tanggal 08 Desember 2017, Vita mengatakan “Jalani, Pahami, dan Amalkan secara terus menerus,” kata yang mengandung paham yang sangat mendalam, dimana diharapkan para pegawai Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah Gorontalo dan Maluku Utara dapat betul-betul menjadikan wilayah kerja ini sebagai wilayah kerja bebas korupsi. Kakanwil wanita pertama ini, memang berharap agar seluruh ASN Direktorat Jenderal Pajak di Kanwil Suluttenggomalut dapat mewujudkan Profesionalisme, Integritas, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan agar dapat menjadi seperti indahnya bunga mawar yang selalu identik dengan lambang kecantikan. Saat masih kuncup saja, bunga mawar sudah terlihat sangat segar dan beutyfull.
Agustin Vita Avantin, sang srikandi Kepala Kantor Wilayah DJP Suluttenggomalut selalu mengharapkan agar semua rekan seperjuangannya di kantor wilayah ini menciptakan ‘Harmoni’. Yah harmoni yang seperti saat mawar mekar, kelopak bunganya akan terbuka sedikit demi sedikit dan akhirnya memperlihatkan kecantikannya yang sempurna. “Harmoni yang dapat menghasilkan balance antara Bebas Korupsi dan Pencapaian Penerimaan Pajak yang diamanahkan. Tahun 2018, walaupun target Kanwil DJP Suluttenggomalut hanya 10 T, tapi kalo tidak bisa mencapai 100 % penerimaan perpajakan maka keseluruhan target penerimaan yang diamanahkan kepada Direktorat Jenderal Pajak tidak akan tercapai,” ujar wanita yang akrab dipanggil Vita ini.
Mawar memiliki banyak warna yang dapat mewakili sifat dan karakter kecantikan hati yang berbeda beda dari setiap manusia. Ada jiwa pemberani dan penuh gairah seperti bunga mawar merah, ada yang penuh keceriaan dan kehangatan seperti mawar kuning, ada yang tenang dan bijaksana seperti mawar putih, ada yang lembut dan melankolis seperti bunga mawar merah muda. Keberagaman sifat dan karakter para pegawai Direktorat Jenderal Pajak di Wilayah Suluttengomalut diharapkan dapat disatukan dalam satu harmoni sehingga bisa mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi yang berujung pada pelayanan yang baik kepada masyarakat para pembayar pajak sehingga dapat tercapainya penerimaan perpajakan yang nantinya mewujudkan pembangunan Indonesia.
Pasti kita semua mengamini kata ini “Bunga Mawar Memang Berduri”. Apa kita semua sadar? Jikalau Duri Mawar itu berfungsi untuk melindungi mawar dari tangan jahil manusia yang ingin memetiknya dan juga untuk mempertahankan kecantikannya? Agustin Vita Avantin pasti berharap para Pegawai Direktorat Jenderal Pajak dibawah pimpinannya, sekokoh dan setajam duri mawar dalam mempertahankan Integritas dirinya dari rayuan suap/gratifikasi/natura/kenimatan dari pihak-pihak yang ingin bermain mata tentang pajak. Dengan kekutatan integritas maka dapat mewujudkan pelayanan yang bersih dari Korupsi, Kolusi maupun Nepotisme. “DJP tidak akan berubah kalau kita tidak memulainya dari sekarang, dari dalam diri kita,” kata Vita saat memberikan sambutan di Hari Anti Korupsi International di Manado. Tepat seperti yang dikatakan Zig Ziglar “You can complain because roses have thorns, or you can rejoice because thorns have roses”.
Dengan membagikan bunga mawar, pin, dan stiker ‘Anti Korupsi’, ada harapan yang besar dari Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah Gorontalo dan Maluku Utara untuk dukungan penuh dari masyarakat sehingga bisa menjadikan Direktorat Jenderal Pajak yang bersih dari korupsi.
‘Trada tempat for making doi rakyat’ kata orang Manado, semoga budaya anti korupsi bisa menjadi budaya wajib for torang samua. Dengan dukungan penuh dari masyarakat untuk mewujudkan DJP Bebas Korupsi, maka akan mendukung upaya DJP memenuhi target penerimaan. Perlu juga untuk disampaikan, bahwa sampai dengan saat ini, hampir 80% sumber APBN mengandalkan dari penerimaan pajak. Bagaimana mungkin bangsa ini menjadi lebih baik, Bagaimana mungkin bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri? bagaimana bisa bangsa ini menjadi bangsa yang disegani?. Kalau bukan dari kita sendiri, lalu dari siapa lagi?
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.
- 154 kali dilihat