Siang itu, Jumat 2 Februari 2024, pascamakan dan beristirahat serombongan pegawai pajak dari depan gedung perpustakaan Universitas Indonesia berpindah ke ruangan smart room milik Fakultas Ilmu Administrasi (FIA UI). Mereka mengunjungi FIA UI karena ingin menjalin kerja sama dengan Universitas peringkat satu di Indonesia Versi Webometrics 2024 itu.

Tepat pukul 14:00 WIB, suasana masih terik di luar. Namun ruangan ini terjaga kesejukannya berkat pendingin ruangan bekerja dengan baik. Pegawai pajak ini disambut dengan hangat oleh para akademisi di fakultas tersebut. Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang kali ini diwakili oleh Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar (Kanwil WPB), melamar FIA UI untuk menjadi “pasangan”. Pasangan yang memiliki satu misi, yaitu menimbulkan kesadaran pajak bagi mahasiswa.

Untungnya, lamaran kerja sama ini diterima dengan baik oleh pihak FIA UI. Wulandari Kartika Sari, Manajer Umum FIA menjelaskan dengan semangat tentang mata kuliah yang dapat disisipkan informasi kesadaran pajak. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) namanya. Biasanya, di Universitas lain mata kuliah tersebut terbagi-bagi menjadi mata kuliah tersendiri dengan kode yang sama, yaitu MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum), seperti MKDU Agama, MKDU Pendidikan Kewarganegaraan dan MKDU Bahasa Indonesia. Beda dengan UI, peringkat 1 tentu akan memiliki inovasi tersendiri.

“MPKT merupakan gabungan mata kuliah umum seperti ilmu kewarganegaraan dan pancasila, ilmu sosial budaya dasar, filsafat dan logika, serta bahasa Indonesia,” ungkap Wulan.

“Nilai-nilai budaya UI pun turut menjadi topik utama dalam MPKT ini,” tambahnya.

Jam dinding telah menunjukkan pukul 15:00, kudapan sudah mulai dinikmati, kini giliran pihak Kanwil WPB yang memaparkan maksud dan tujuannya. Dimulai dari Firman Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, memperkenalkan satu persatu rombangan pegawai pajak yang turut hadir dalam acara lamaran itu. Firman bercerita dengan bangga, bahwa ia juga merupakan alumni jaket kuning.

Pembahasan dilanjutkan oleh Jisia Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen. Ialah yang memiliki tugas untuk menjalankan kegiatan inklusi pajak. Dengan senyum menawannya, Jisia berterima kasih atas sambutan dari akademisi FIA.

“Saya gak menyangka ternyata pihak UI telah mempelajari terlebih dahulu inklusi pajak,” ujar Jisia.

Yap, apa itu inklusi pajak? bahkan rombongan orang pajak itu belum menjelaskan dengan rinci, tetapi pihak UI telah menyiapkan materi kerja sama yang mendalam.

Inklusi Kesadaran Pajak yang singkatnya disebut Inklusi pajak merupakan edukasi pajak kepada masyarakat terkait kesadaran pajak yang terintegrasi dan terinternalisasi dalam suatu bagian dari media atau kegiatan lain yang dilaksanakan oleh pihak ketiga yang disebut Mitra Inklusi. FIA UI inilah yang kini menjadi Mitra Inklusi tersebut. Mereka bertugas melaksanakan internalisasi tentang kesadaran pajak kepada mahasiswa melalui media pembelajaran yang telah tersedia, yakni Mata Kuliah MPKT.

Inklusi pajak disampaikan dalam pendidikan agar mahasiswa atau para pelajar bisa mendapatkan pemahaman mendalam tentang perpajakan. Program ini dimaksudkan agar nilai-nilai kesadaran pajak dapat terintegrasi dengan baik dalam sistem pendidikan nasional dan dapat diajarkan secara terstruktur, sistematis, dan berkesinambungan. Sehingga dengan adanya program ini diharapkan dapat terwujud generasi bangsa yang mempunyai karakter cinta tanah air dan  bela negara serta menjadikan kesadaran pajak sebagai salah satu nilai budaya bangsa yang terus ditanamkan dari generasi ke generasi.

Dalam Mata Kuliah MPKT di FIA UI kali ini, Dr. Adiwarman, S.H., M.H, salah satu Dosen Fasilitator MPKT, bercerita mengenai filosofi dari logo Universitas Indonesia sebagai cerita penutup pertemuan hari itu. Pada logo UI dapat dilihat Makara yang mengalirkan air. Makara tersebut melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru.

“Maknanya adalah saat mahasiswa telah lulus, mereka keluar dengan membawa nilai-nilai UI yg telah ia pelajari ketika kuliah,” terang Doktor Adiwarman.

Salah satu nilai dari sembilan nilai budaya UI adalah kepatuhan pada aturan.

“…yang ingin dicapai adalah perilaku taat pajak,” imbuhnya menutup penjelasan mengenai nilai budaya UI tersebut.

Mahasiswa UI yang kelak akan menjadi penerus bangsa diharapkan dapat mematuhi aturan, menjalankan kewajibannya sebagai warga negara, termasuk aturan pajak. Kesadaran inilah yang akan mulai dibangun sedari mereka masih mahasiswa.

 

Pewarta: Suci Zuliyan Safitri
Kontributor Foto: Suci Zuliyan Safitri
Editor: Firman Raharja

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.